SEJARAH BERDIRINYA DESA SENTING

Asal mula nama “Senting” menurut bapak Kuthuk yang merupakan salah satu sesepuh Desa Senting yang masih hidup hingga saat ini. Pada zaman dahulu pasca Indonesia merdeka, ada seorang musafir yang bernama Eyang Sindhu Kalangan. Suatu ketika Eyang Sindhu singgah di Dusun Gatak yang merupakan bagian Desa Senting sekarang ini. Eyang Sindhu Kalangan melakukan perjalanan dengan pesan-pesannya yang sangat bijak, dan Eyang Sindhu singgah di Dusun Gatak selama beberpa hari. Namun setelah beberapa hari singgah, banyak warga yang tidak menyukainya karena pesan-pesannya yang dianggap menyesatkan, maka dari itu beberapa warga yang tidak suka merencanakan hal yang buruk terhadap Eyang Sindhu, dan hal buruk pun terjadi yaitu pertumpahan darah antara Eyang Sindhu Kalangan dengan beberapa kelompok yang membencinya. Dan pada akhirnya Eyang Sindhu pun mengalami luka yang sangat parah, namun sebelum meninggal Eyang Sindhu sempat berpesan kepada warga yang mengikuti Eyang Sindhu yaitu agar warga Dusun Gatak mengumpulkan beberapa tokoh.

Dusun lain untuk membangun sebuah Desa, dan Eyang Sindhu berpesan agar menamakan Desa tersebut dengan “Senting” yang berarti pesan penting. Setelah wafatnya Eyang Sindhu Kalangan dikebumikan di pemakaman Galeh, yaitu yang menjadi sebuah pemakaman umum di Senting saat ini. Dan banyak yang ingin mengabadikan makam Eyang Sindhu sebagai makam keramat, namun hal ini di cegah untuk menghindari hal yang dilaknat oleh Agama.

Untuk mengikuti pesan dari Eyang Sindhu maka para tokoh berkumpul untuk bermusyawarah membangun sebuah Desa, yaitu Desa Senting sesuai pesan Eyang Sindhu, dan Desa Senting berjalan hingga terjadi beberapa kerusuhan dalam perbedaan pendapat, sehingga perkumpulan para tokoh yang kedua terjadi guna untuk memilih seorang pemimpin Desa. Dan hingga saat ini, Desa Senting di pimpin oleh seseorang yang disebut Kepala Desa.

Desa Senting memiliki 11 Dukuh dan di bagu menjadi 3 Dusun, yaitu: Dukuh Ngalang-alangan, Kencuran dan Jayan yang tergabung kedalam Dusun I, kemudian Dukuh Mekas, Pomahan, Sembung, Dan Peloksari tergabung kedalam Dusun II, terakhir Dukuh Senting, Gatak, Sangen Lor, Dan Sangen Kidul tergabung kedalam Dusun III.